BerikutPopbela rangkum deretan adegan panas di film horor Indonesia dari yang dulu hingga terbaru di bawah ini. 1. Dewi Persik ciuman di Bangkit dari Lumpur. Film Bangkit dari Lumpur yang dirilis tahun 2013 ini mengisahkan penari striptease bernama Shakira (Dewi Perssik) yang dibunuh dan dibuang ke lumpur lapindo setelah tak sengaja RobbyShine & Dewi Perssik terlibat adegan ciuman dalam film bangkit dari lumpurSimak Trailer film bangkit dari lumpur Film'Bangkit dari Lumpur' mempertemukan penyanyi dangdut ini dengan Robby Shine. Di film ini, keduanya berani tampil cukup berani dan berciuman mesra. Film ini menceritakan tentang Dewi (Dewi Persik) yang kurang beruntung dalam cinta, setiap laki-laki yang dicintainya selalu mati karena hal-hal mistis. Di film ini, Depe juga berperan Unduhfull movie download film bangkit bluray. Klik tombol di bawah ini untuk pergi ke halaman website download film bangkit dari lumpur (2013). Paimin Gambar from download film indonesia bangkit! Shakira (dewi persik), a stripper, meets james (robby shine) who then becomes her lover. Jakarta- Artis seksi Dewi Persik harus merasakan tubuhnya dilumuri lumpur saat membintangi film terbarunya 'Bangkit Dari Lumpur'. Pemilik goyang gergaji itu pun sampai tak mandi seharian. Depe, begitu sapaannya, mengakui badannya lengket saat dilumuri lumpur yang terbuat dari tepung kanji tersebut. TRIBUNNEWSWIKICOM - Bangkit dari Lumpur adalah film horor Indonesia yang dibintangi oleh Dewi Perssik hingga Robby Shine. Penggarapan film ini disutradarai oleh Sridhar Jetty dan Irwan Ibon. Berdurasi 80 menit, film Bangkit dari Lumpur tayang perdana di bioskop tanah air pada 31 Oktober 2013. Baca: Film - The Origin of Santet (2018) . Tiba-tiba sosok penari erotis menyuguhkan tariannya yang terdahsyat. Meliuk-liuk angker niatnya agar para pengunjung bar ketakutan dengan tubuhnya yang semi-montok. Gak ada seksi-seksinya. Tubuh-tubuh artis panas era 80an. Namanya Shakira. Tapi ini bukan film tentang Skahira penyanyi Internasional asal kolombia. Ini tentang Dewi Perssik yang kelihatannya pesan nama Shakira buat cast film terbarunya, “Bangkit dari kue Lumpur” Bisa jadi judul film di atas adalah kombinasi dari film Bernafas dalam Lumpur dan Bangkit dari Kubur. Dan dengan IDE BRILIANT-nya juga menambahkan unsur Lumpur Lapindo di dalamnya. Well sih, sepanjang tahun ini, tidak sedikit film Indonesia yang menyedot habis tema Lumpur Lapindo. Balik lagi ke Dewi Perssik. Di film ini, dia kembali unjuk dada. Gerakan tariannya yang sangat menonjol, seakan-akan memang itulah keahlian dia. Entah di film entah di alam nyata. Yang jelas, Akting Dewi Perssik begitu memukau. Hingga gue pengen makan silet saat itu juga. Biar gue mati, dan gue jadi setan dan gue punya kesempatan merasuki Dewi Perssik dan membantu akting Dewi Perssik biar lebih total penampilannya. Ceritanya, Shakira yang penyanyi bar menjadi saksi mata dari aksi ilegal penjualan organ tubuh manusia. Awalnya niat Shakira hanya ingin mencari antingnya yang hilang satu di bar. Namun ternyata dia malah nyasar masuk ke ruangan lain yang ternyata adalah tempat untuk mengoperasi korban yang organnya bakal dijualbelikan. Ujung-ujungnya shakira ketahuan dan menjadi saksi dari modus operandi perdagangan organ tubuh ilegal. Kabur melarikan diri. Dikejar-kejar sama 2 model cowok gay yang manly dan juga seorang Lesbian yang macho. Entah kenapa scriptnya malah menjadikan stereotype yang menyesatkan untuk ketiga sosok antagonis ini. Logikanya, jarang ada penjahat yang pamer tubuh, hujan-hujanan sepanjang hari ngejar-ngejar tokoh utama dan setiap adegannya selalu di-slow-motion-in. Batin gue mikir, mungkin kalo tubuh Depe Dewi Perssik gak ada yang minat, bisa jadi tubuh cowok bisa membangkitkan minat penonton., so pathetic! Pokoknya sampah. Akting Depe masih jauh kemana-mana bila dibandingkan dengan Julia Perez. Dari awal film sampai akhir, gue hanya nemui bahwa peran Shakira bisa lebih baik dibawakan artis lain. Gak perlu bayar mahal asal punya “aset” yang menunjul untuk dipamerkan. Seperti halnya film horror ecek-ecek Indonesia, selalu ada bumbu komedi yang “kenapa gue gak nangkep ada suguhan komedi” garing. Mungkin karena komedinya yang slapstik dan terlalu heterosentris kali ya, sehingga gue gak mencium modus lelucon itu. Kemunculan pelawak-pelawak mesum muda yang seolah-olah belum pernah mengenal sosok yang namanya perempuan, sehingga ketika ada cewek cantik langsung menyeringai serigala. Menyedihkan banget. Scene kecelakaan di jalan raya akibat tidak fokus menyetir mobil karena dilakukannya sambil melakukan hubungan seksual, rupa-rupanya membawa pesan moral, JANGAN PERNAH ML SAMBIL NYETIR KALO OTAKNYA GAK MULTITASKING! Berbicara soal penjualan organ. Memang ada ya yang namanya Jantung yang dipotong asal-asalan terus disimpen dalam kotak es begitu aja. Itu jantung woey! Bukan teh Botol!!! Biar gak ngerti ilmu kedokteran, dimana-mana yang namanya transplantasi jantung dari donor ke penerima, biasanya jantung yang bakal dipindah musti melewati cangkok. Tidak sekedar dipotong begitu saja. Dan memang benar, film yang tidak menggunakan riset bakal terlihat tolol dan bego! Dan di film ini banyak sekali adegan tolol dan bego! Semakin tolol ketika spesial efek yang digunakan terlihat asal-asalan. Bukan lumpur yang gue lihat, malah yang ada gue nangkepnya, efek lumpur mbeleber itu kayak bubur tai kucing anget. Wow! Ada lagi, seorang pemeran cewek yang bernama Monika. Setelah dioperasi implan jantung. Tak ada keterangan selang beberapa waktu kemudian, mendadak seperti habis ML, bukan habis operasi. Maybe and bisa jadi pemahaman dia untuk akting orang yang habis operasi itu sama seperti orang yang habis ML. capek tapi ngangenin!!! Peran Monika yang terlihat idiot ini bahkan lebih idiot dari seorang idiot sekalipun kayaknya ikutan pamer badan juga. Dia lupa, bahwa habis operasi, ada beberapa aktivitas yang disarankan untuk dilakukan. Dan bego-nya, Monika berenang. Well! Mungkin definisi berenang dan berendam di kolam itu punya makna yang berbeda bagi penulis skenarionya sih ya udah… tapi kalo ternyata setelah operasi, bekas jahitannya benar-benar hilang tanpa bekas, kayaknya gue musti jadi pelanggan tetap klinik tong fang. Pokoknya, kalo gak susu tumpah, lumpur rasa tai kucing pasti adegan tolol yang di-slow-mo-in. memang benar sih, ada keterkaitan antara gerakan dilambatkan dengan susu tumpah. Ya biar ada tontonan yang lama walo sebenarnya hanya sepersekian detik saja. Keseringannya hantu tai kucing shakira muncul di scene, semakin gue kasihan sama dia. Make up yang di luar kebiasaan depe ini setidaknya butuh waktu yang lama untuk bertransformasi dari Depe menjadi hantu tai kucing. Tapi jadi kucrut gegara munculnya keseringan. Apalagi logat ketawanya udah sering dia pake di film-film dia sebelumnya. BOSEN TAUUUK!!! Ada salah satu scene, setelah tubuh monika dirasuki hantu Shakira, monika tertidur di sofa. Dan saat mamanya mengetahui hal itu, Monika langsung panik dan tidak menyadari apa yang telah dia perbuat. “Mama ini darah apa?” monika kebingungan. Dan dengan santai, mamanya menenangkannya, “Yuk kita bersihin sama-sama!” dan akhirnya kedua perempuan itu mandi bareng dan sama-sama mempertontonkan adegan bathtub. Sayangnya, dan kelihatannya disensor!!!! Mungkin kalo komunitas Lesbian menonton film ini bakalan meradang. Karena ada pembentukan stereotype bahwa Butchy itu identik dengan sadis dan killer. Huft! Tapi btw, namanya juga film, selalu saja ada karakter yang kontroversial. Intinya, sudah jelas dan terjawab. Kenapa film horror model beginian menjadi ajang hujatan masyarakat film. Tapi anehnya kenapa ada banyak penonton. Dan ternyata usut punya selidik, bahwa ketika gue nonton film ini kemaren para penontonnya selain couple, mereka memang cenderung memilih film yang sepi penonton. Dan kebetulan cinema studio yang minim calon penonton adalah BANGKIT DARI KUBUR Jadi sebenarnya bukan karena kepingin nonton depe atau nonton film horror Indonesia, tapi alasan klasiknya adalah, bahwa mereka mencari studio yang sepi pengunjung biar bisa mensukseskan acara malam mingguannya. Dimana gue baru menyadari hal itu saat film kelar. Semuanya keluar studio dengan berpasang-pasangan. Dan gue, juga berpasangan, berpasangan dengan kesendirian! Huuuh mengenaskan!!! Posted in Review Tags Dewi Perssik, film mesum, Lumpur Lapindo, Mesum

download film dewi persik bangkit dari lumpur