ESAI. 1. Carilah unsur-unsur ( tema, diksi (hanya 2-beserta maknanya), rima (per bait), citraan (sebanyaknya-tiap baris bila ada), amanat, nada dan suasana, dan tipografi) pada puisi berikut ini! KEINDAHAN MALAM. Oleh Titin Kartika. Kemanakah pergi.
Makna puisi Hatiku Selembar Daun. Dilansir dari jurnal Analisis Semiotika Dalam Puisi "Hatiku Selembar Daun" Karya Sapardi Djoko Damono (2018) oleh Pipin Pirmansyah dan kawan-kawan, makna puisi Hatiku Selembar Daun erat kaitannya dengan tema Ketuhanan. Puisi ini mengisahkan tentang perjalanan hidup seseorang yang diibaratkan sebagai selembar daun.
Citraan puisi dibagi menjadi 7, yaitu. Citraan Penglihatan, yaitu citraan yang ditimbulkan Indera Penglihat (mata). Citraan ini dapat memberikan rangsangan kepada mata sehingga seolah-olah dapat melihat sesuatu yang sebenarnya tidak terlihat. Citraan Pendengaran, yaitu citraan yang ditimbulkan oleh indera pendengar (telinga).
Penggunaan citraan yang dimanfaatkan penyair dalam puisi “Engkau Salat dalam Hutan” dan puisi “Di Puncak Bukit Mangkoso” adalah citraan penglihatan (visual), citraan pendengaran
Ia berusaha intuisinya sebagai penyair dengan imajinasi yang ada pada pembaca. Akibatnya, ia harus berusaha menata kata sedemikian rupa agar makna-makna abstrak menjadi kongkret dan nyata., misalnya lewat bahasa atau lewat gerak. 1). Citraan Penglihatan dalam puisiCitraan penglihatan ditimbulkan oleh indra penglihatan (mata).
Contoh puisi bebas banyak dijumpai, karena jenis puisi ini tidak terikat pada aturan yang berlaku pada penulisan puisi. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki banyak penikmat. Puisi berisi perasaan penyair yang menggugah emosi pembaca melalui rangkaian kata-kata indah yang mengandung irama , matra, rima, dan penyusunan
.
contoh puisi yang mengandung citraan penglihatan